Hiu Paus

Khoeruddin Wittriansyah
2 min readOct 27, 2020

--

Kasus terdampar megafauna : Hiu Paus (Rhincodon typus)

Dilaporkan dalam lima tahun terakhir ini, terjadi hiu paus yang terdampar di Wilayah Pesisir Selatan Jawa. Lokasi hiu paus terdampar tersebut, mulai dari pesisir Jember, Yogyakarta, Purworejo hingga Cilacap. Kejadian tersebut berulang tiap tahunnya terutama pada bulan Juli-Desember. Hiu paus tersebut ada yang ditemukan dalam posisi hidup dan ada yang ditemukan telah mati. Hiu paus yang ditemukan terdampar dalam kondisi hidup, ada yang berhasil diselamatkan kembali ke perairan laut, dan adapula kasus dimana hiu paus tersebut akhirnya mati.

Hiu paus sendiri termasuk spesies ikan terbesar di lautan. Bedasarkan badan konservasi international IUCN memasukkan hiu paus ke dalam kategori “indeterminate” dengan status “endangered”, ‘“vulnerable “or “rare”. Hiu paus merupakan ikan penjelajah dan melakukan migrasi. Peran hiu paus di perairan masih perlu diteliti. Diduga peran hiu paus dalam perairan hampir sama dengan cetacean, yaitu menyebarkan nutrient, mikroorganisme dan komponen lainnya yang dibutuhkan perairan pada perairan yang berbeda. Sebagai ikan yang bermigrasi dan menjelajah perairan dalam skala yang luas, hiu paus akan membawa mikroorganisme ataupun mengeluarkan komponen nutrisi (melalui proses pembuangan, semisal urin) yang memperkaya perairan.

Data mengenai penyebab terdamparnya hiu paus ke pantai masih sangat minim. Ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab terdamparnya hiu paus tersebut. beberapa faktor tersebut antara lain: a. polusi dan pencemaran di wilayah perairan laut (termasuk polusi bunyi), b. penyakit, c. terhempas oleh ombak/arus, d. persebaran plakton dan faktor faktor lainnya yang perlu diteliti. Sebagai manusia, tentu kita dapat membantu hiu paus tersebut tetap lestari. Karena kejadian terdamparnya hiu paus ini terjadi hampir tiap tahun, tentu kita dapat mengantisipasi secara bersama dan dimulai dari hal yang kecil.

Salah satu yang bisa dan telah dilakukan adalah dengan menbentuk kelompok rescue/penyelamat di tiap kawasan yang biasa didapati hiu paus terdampar. Kelompok ini sudah tentu terdiri dari individu/orang yang memiliki concern terhadap pelestarian satwa laut. Nelayan dan masyarakat pesisir sangat penting untuk terlibat dalam kelompok ini, karena biasanya merekalah yang pertama kali tahu tentang keberadaan paus terdampar tersebut. Anggota berikutnya dari kelompok ini adalah instansi pemerintah terkait yang memiliki kewenangan terhadap hiu paus tersebut. Penanganan terhadap megafauna terdampar sangat perlu diberikan, karena memegang peran krusial terhadap keselamatan hewan tersebut kembali ke perairan. Kecepatan informasi, pengetahuan, ketrampilan dan kordinasi yang baik, setidaknya dapat menyelamatkan megafauna yang terdampar di pesisir laut kita.

--

--

Khoeruddin Wittriansyah
Khoeruddin Wittriansyah

Written by Khoeruddin Wittriansyah

0 Followers

biodiversity, marine, sustainable

No responses yet